Bahá'í Prayers

Bahasa Indonesia : Loh Api

Permanent Link

 

##LOH API

*(QAD-IKHTARAQA'L-MUKHLISUN)

Atas Nama Tuhan, Yang Maha Purba, Yang Maha Agung.

Sungguh kalbu-kalbu mereka yang ikhlas telah terbakar dalam api pemisahan:

Di manakah pancaran cahaya Wajah-Mu, ya kekasih semesta alam ?

Mereka yang dekat pada-Mu telah ditinggalkan dalam kegelapan kesedihan dan kesepian:

Di manakah kemilau pagi perpaduan dengan-Mu,

ya Hasrat semesta alam ?

Tubuh-tubuh orang pilihan-Mu berbaring gemetar di atas tanah yang jauh:

Di manakah samudera kehadiran-Mu,

Ya Pemesona semesta alam ?

Tangan-tangan permohonan sedang diangkat ke langit kurnia dan kedermawanan-Mu:

Di manakah hujan anugerah-Mu,

ya Penjawab semesta alam?

Orang-orang musyrik telah bangkit dengan kelaliman dari setiap penjuru,

Di manakah kekuasaan yang menaklukkan dari pena-Mu yang menakdirkan,

ya Penakluk semesta alam ?

Gonggongan anjing-anjing terdengar keras dari setiap arah:

Di manakah singa dari hutan kekuatan-Mu, ya Penghukum semesta alam ?

Kedinginan telah mencengkeram semua manusia, Di manakah hangat cinta-Mu,

ya Api semesta alam?

Malapetaka telah mencapai puncaknya : Di manakah tanda-tanda bantuan-Mu, ya Penyelamat semesta alam?

Kegelapan telah menyelimuti kebanyakan bangsa-bangsa,

Di manakah cahaya kecemerlangan-Mu, ya kecemerlangan semesta alam ?

Leher semua orang telah diulurkan

dengan kedengkian:

Di manakah pedang-pedang pembalasan-Mu, ya Pemusnah semesta alam ?

Penghinaan telah mencapai kedalaman yang terendah:

Di manakah tanda-tanda kemuliaan-Mu, ya Kemuliaan semesta alam ?

Duka-cita telah melanda Pewahyu Nama-Mu, Yang Maha Pengasih:

Di manakah keriangan Tempat Terbit Wahyu-Mu, ya Kesenangan semesta alam ?

Kesedihan yang mendalam telah menimpa semua bangsa:

Di manakah panji-panji kegembiraan-Mu, ya Keriangan semesta alam ?

Engkau melihat Tempat Terbit tanda-tanda-Mu diselubungi oleh ajakan-ajakan jahat:

Di manakah jari-jari keperkasaan-Mu,

ya Kekuatan semesta alam?

Kehausan yang sangat telah menguasai semua orang:

Di manakah sungai karunia-Mu,

ya Rahmat semesta alam?

Ketamakan telah mencengkeram semua manusia: Di manakah penjelmaan keterlepasan,

ya Rabi semesta alam?

Engkau melihat Orang Yang Diperlakukan Tak Adil ini sendirian dalam pengasingan:

Di manakah laskar-laskar surga Perintah-Mu,

ya Raja semesta alam ?

Aku telah ditinggalkan sendirian

di negeri yang asing:

Di manakah tanda-tanda kesetiaan-Mu, ya Kesetiaan semesta alam

Sakratul maut telah menguasai semua orang: Di manakah gelora samudera

kehidupan-Mu yang abadi,

ya Kehidupan semesta alam ?

Bisikan-bisikan Setan telah ditiupkan kepada setiap makhluk:

Di manakah meteor api-Mu,

ya Cahaya semesta alam ?

Kemabukan hawa nafsu telah menyesatkan kebanyakan manusia: Di manakah fajar-fajar ketaqwaan, ya Hasrat semesta alam ?

Engkau melihat Orang Yang Diperlakukan Tak Adil ini diselubungi dalam kelaliman

di antara orang-orang Syria:

Di manakah kecemerlangan cahaya fajar-Mu, ya Cahaya semesta alam ?

Engkau melihat Aku dilarang menyabdakan: Kalau begitu, dari manakah akan muncul

lagu-lagu-Mu,

ya Bulbul semesta alam ?

Kebanyakan orang diselubungi oleh

khayalan dan angan-angan kosong:

Di manakah penjelmaan-penjelmaan keyakinan-Mu, ya Jaminan semesta alam?

Bahá sedang tenggelam dalam

lautan kesengsaraan:

Di manakah Bakhtera keselamatan-Mu, ya Penyelamat semesta alam ?

Engkau melihat Tempat Terbit ucapan-Mu dalam kegelapan alam Ciptaan:

Di manakah surya cakrawala anugerah-Mu, ya Pemberi-cahaya semesta alam ?

Lampu-lampu kebenaran dan kemurnian,

kesetiaan dan kehormatan, telah dipadamkan:

Di manakah tanda-tanda pembalasan kemurkaan-Mu, ya Penggerak semesta alam ?

Dapatkah Engkau melihat seorang pun yang menolong Engkau Sendiri, atau yang merenungkan tentang apa yang telah menimpa Dia dalam jalan cinta- Mu? Kini pena-Ku berhenti,

ya Kekasih semesta alam.

Cabang-cabang Sidratul-Muntaha menggeletak

pecah oleh badai nasib yang menderu: Di manakah panji-panji bantuan-Mu, ya Pembela semesta alam ?

Wajah ini tersembunyi dalam debu fitnah: Di manakah angin-angin rahmatMu

ya Rahman semesta alam?

Jubah kekudusan telah dinodai

oleh orang-orang penipu:

Di manakah perhiasan kesucian-Mu, ya Penghias semesta alam ?

Lautan kurnia terdiam, akibat apa yang telah diperbuat oleh tangan-tangan manusia:

Di manakah gelombang-gelombang anugerah-Mu, ya Hasrat semesta alam?

Pintu yang menuju ke Kehadiran Ilahi

telah terkunci karena kelaliman musuh-musuhMu: Di manakah kunci anugerah-Mu,

ya Pembuka semesta alam?

Daun-daun menguning oleh angin-angin hasutan yang beracun:

Di manakah pencurahan awan-awan karunia-Mu, ya Pemberi semesta alam ?

Alam semesta digelapkan oleh debu dosa: Di manakah angin-angin pengampunan-Mu,

ya Pengampun semesta alam ?

Pemuda ini kesepian di negeri terpencil: Di manakah hujan rahmat surgawi-Mu, ya Penganugerah semesta alam?

Wahai Pena Agung, Kami telah mendengar panggilan-Mu yang paling merdu dalam alam baka: Dengarkanlah oleh-Mu apa yang Lidah Kebesaran sabdakan,

ya Engkau Yang Diperlakukan Tak Adil semesta alam!

Seandainya tiada kedinginan, bagaimanakah panas ucapan-Mu akan kentara,

ya Penafsir semesta alam?

Seandainya tiada malapetaka, bagaimanakah matahari kesabaran-Mu bersinar,

ya Cahaya semesta alam?

Jangan meratap karena orang-orang jahat, Engkau diciptakan untuk sabar dan tabah, ya Kesabaran semesta alam?

Alangkah manisnya terbit-Mu di atas ufuk Perjanjian di antara penghasut kedurhakaan, dan kerinduan-Mu pada Tuhan,

ya Cinta semesta alam?

Demi Engkau panji kemerdekaan telah ditancapkan di atas puncak-puncak tertinggi,

dan lautan kurnia telah bergelombang,

ya Pesona semesta alam!

Demi ketunggalan-Mu, Surya Keesaan telah bersinar, dan demi pembuangan-Mu negeri Kesatuan telah dihiasi, Bersabarlah, ya Orang Buangan semesta alam!

Kami telah menjadikan penghinaan sebagai pakaian kemuliaan, dan penderitaan sebagai perhiasan tubuh-Mu, ya Kebanggaan semesta alam!

Engkau melihat kalbu-kalbu penuh dengan kebencian, dan memaafkan adalah bagi-Mu, ya Penutup dosa-dosa semesta alam.

Bilamana pedang-pedang berkilauan, majulah ke depan! Bilamana panah- panah terbang, teruslah maju!

Ya Engkau Korban semesta alam.

Apakah Engkau meratap, atau Aku yang akan meratap? Malahan Aku akan menangis karena sedikitnya pembela-Mu,

ya Engkau yang menyebabkan ratapan semesta alam!

Sesungguhnya, Aku telah mendengar Panggil-an-Mu, ya Kekasih Yang Maha Mulia; dan kini wajah Bahá bernyala dengan panas kesengsaraan dan dengan api firman-Mu yang bercahaya dan Ia telah bangkit dengan kesetiaan di medan pengorbanan, memandang

kepada keridoan-Mu, ya Penakdir semesta alam.

Wahai Ali-Akbar, berterima kasihlah kepada Tuhan-Mu atas Loh ini, karena engkau dapat menghirup keharuman kelembutan hati-Ku dan mengetahui apa yang menimpa Kami di jalan Tuhan, Pujaan semesta alam.

Seandainya semua hamba membaca dan merenung- kan ini, maka dalam urat darah mereka akan berkobar api yang akan menyalakan Semesta Alam.

 

Windows / Mac